Telur Asin Brebes


FESBUKERBREBES.COMTelur asin asli Brebes ini mempunyai cita rasa asin yang khas, masir dan bergizi tinggi. Rasanya sangat berbeda dengan telur asin di mana pun.

Selain sebagai buah tangan, telur asin telah menjadi identitas kota Brebes. Lihat saja, jika anda melalukan perjalanan darat melewati jalur Pantura (Pantai Utara) dari Cirebon hingga Tegal, atau Banyumas akan banyak ditemui jejeran toko penjual telur asin. Namun sejatinya Brebes lah yang mempunyai kepemilikan ciri dan identik atas telur asin.

Di Brebes sendiri anda bisa menemukan oleh-oleh telur asin ini di sepanjang Jl. Diponegoro, Jl. Pemuda, Jl. A Yani dan Jl. Jend Sudirman. Ada banyak aneka telur asin yang dijual deretan jalan utama Brebes, seperti telur asin rebus, panggang, bakar. Rasanya berbeda beda tetapi tingkat kelezatannya sama. Telur asin Brebes banyak dicari karena masir nya. Yaitu selain putih telurnya yang lembut gurih, kuning telurnya keras dan berwarna kuning keemasan, tidak encer.

Sejarah kualitas telur asin Brebes selalu terjaga dalam warisan budaya yang cukup mengalir. Telur asin lahir dari keluarga Cina yang dibawa pasangan suami-istri, In Tjiauw Seng dan istrinya Tan Polan Nio pada tahun 1950an pasca Indonesia merdeka. Suami istri tersebut disinyalir adalah pioner pembuat telur asin. In Tjiauw Seng meninggal pada tahun 1971 dan istrinya Tan Polan Nio meninggal pada 1991.


Saat ini, perdagangan telur asin keluarga tersebut dilanjutkan oleh anak pertama dari empat anak mereka yaitu Hartono Sunaryo (68). Namun Hartono saat ini tidak memproduksi sendiri karena terkendala modal.

Pedagang lain yang juga disinyalir sebagai pembuat telur asin di Brebes adalah Tjoa Kiat Hien dan istrinya Niati. Usaha terlur asin keluarga tersebut kini diteruskan generasi kedua yaitu anaknya yang bernama Tjoa Kiem Tien (56) dengan merek telur asin Tjoa. Pada awalnya telur asin menjadi makanan yang eksklusif. Hal ini karena In Tjiauw dan Tjoa memproduksi telur asin justru tidak dipasarkan di Brebes tapi di pasok ke Jakarta. Mereka memproduksi secara terbatas dan menjadikan telur asin yang gurih dan lezat dikemas dengan hidangan istimewa.

Mengapa saat ini menjadi sangat terkenal dan menjamur di Brebes dan Pantura ? Proses penyebaran ini berlangsung dari tangan pekerja yang awalnya bekerja pada In Tjiauw dan Tjoa. Setelah keluar, pekerja ini lalu membuat produksi dan memperdagangkan sendiri. Getok tular terjadi dalam sistem produksi dan distribusi. Inilah awal penyebaran inklusif telur asin kepada masyarakat, tidak lagi eksklusif hanya dipasarkan ke Jakarta tapi dijual di Brebes dan sekitarnya,

Saat ini permintaan telur asin dari Brebes tergolong meningkat dari berbagai daerah. Tidak hanya di daerah Jawa tetapi hingga pulau Sumatera. Tingkat permintaan pasar saat ini cukup tinggi bukan hanya dari kota sekitar Jawa, tapi juga Sumatera. Namun ketersediaan telur dari brebes kadang tidak cukup sehingga harus impor dari daerah lain seperti Mojokerto, Banyumas dan Cilacap.

Untuk memproduksi kualitas telur asin yang super, dihasilkan dari proses yang cukup panjang. Telur asin yang super biasa disebut telur asin panggang. Telur asin yang bagus 80 persen dipengaruhi dari bebek khusus, yaitu yang memakan hasil pertanian, pasir sungai dan ikan. Telur dari bebek ini menjadi modal utama untuk menghasilkan telur asin yang masir dan lezat. Telur asin yang nikmat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor produksi yaitu, tingkat pengasaman, jenis batu merah dan pasir, dan lama penyimpanan dalam proses pembuatan. Untuk mencapai telur asin yang sempurna biasanya membutuhkan waktu pegolahan sekitar 3 (tiga) bulan.


Permintaan akan telur asin berkisar ratusan juta butir setiap bulannya dari Brebes. Agar tidak bosan maka muncul beragam variasi rasa telur asin. Saat ini variasi telur ada beberapa jenis seperti telur asin rebus, bakar, panggang. Bahkan ada inovasi dengan beberapa rasa seperti daging panggang, teri, pedas, dan lain-lain.

Kreativitas dan inovasi produksi telur asin mendapat perhatian pemerintah Brebes dalam bentuk pembuatan sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk hak cipta dari jenis variasi rasa telur asin. Selain itu pemerintah daerah juga membantu dalam hal kemasan telur asin, dari awalnya besek kini ada variasi kardus yang lebih memikat pembeli sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kelestarian telur asin khas Brebes.

Menjelang bulan puasa dan Idul Fitri permintaan telur asin meningkat ratusan ribu bahkan ratusan juta telur asin siap menanti kehadiran pembeli yang notabene adalah pemudik pada arus lebaran yang melewati jalur Pantura.

Anda dapat menemukan telur asin yang lezat dengan banyak variasi rasa di toko-toko sepanjang jalan di Brebes. Ada Tjoa, Pandhawa, Yes Telur Bakar, Setuju Jaya dan para pedagang kaki lima yang berjejer disetiap jalur pantura Brebes yang dihasilkan dari industri-industri rumahan. Telur asin Brebes biasanya dijual dalam kemasan besek atau kardus berisi 10 butir telur. Untuk harganya berkisar sekitar Rp. 35 ribu hingga Rp. 40 ribu.

Jangan khawatir jika membeli banyak, sebab telur asin memiliki daya tahan lama. Bisa seminggu lebih asal tidak pecah. Apalagi jika disimpan di kulkas akan bertahan lebih lama. Ayo berburu telur asin dan nikmati rasanya. Untuk anda yang pulang mudik pada lebaran melewati jalur Pantura, tak sempurna rasanya jika tidak membeli telur asin khas Brebes sebagai oleh oleh istimewa untuk keluarga.


Post a Comment

Postingan Sebelumnya Postingan Berikutnya

Contact Form